Monday 3 September 2012

Bersalam Dengan Bukan Mahram

Assalamualaikum, yg benar itu Dia, yg salah itu saya.

Tergerak hati untuk menceritakan hukum bersalam dengan bukan muhrim terutamanya yg telah akil baligh.

Lihat pada zaman sekarang, berjabat tangan diantara lelaki dan wanita bukan mahram telah menjadi tradisi. Tradisi ini mengalahkan akhlak Islam yang semestinya ditegakkan. Bahkan mereka menganggap kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat Allah yang mengharamkannya. Sehingga jika salah seorang di antara mereka anda mengajak berdialog tentang hukum syariat, dengan dalil-dalil yang kuat dan jelas, tentu ia akan menuduh anda sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahim, menggoyahkan niat baik dan sebagainya. Alangkah ceteknya pemikiran atas apa yang mereka katakan.

Ketahuilah wahai saudara-saudariku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda:-
“Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadis riwayat ath-Thabrani dalam Shahihul-Jami’ hadits no. 4921).
Hadits ini menyatakan bahawa terlarang dan berbahayanya menyentuh wanita (bukan mahram) yang tidak halal bagi kita. Tentunya orang yang berakal sihat mengatakan bahwa berjabat tangan dengan wanita bukan mahram adalah suatu bentuk menyentuh yang terlarang.
Dan tidak diragukan lagi hal ini termasuk zina tangan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki berzina dan kemaluan pun berzina.” (Hadits riwayat Ahmad 1/412; Shahihul-Jami’ 4126).
Ada yang berpendapat “tidak apa-apa salaman dengan wanita bukan mahram asalkan tidak diiringi nafsu”. Kami katakan: “pendapat ini adalah pendapat yang keliru (kalau tidak mahu dikatakan pendapat yang batil serta sesat dan menyesatkan)”. Kekeliruan pendapat ini dapat ditinjau dari dua alasan:

1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah melarang kita menyentuh wanita (bukan mahram) yang tidak halal bagi kita. Cuba perhatikan sabda Rasulullah: “Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” Dapat kita ambil pelajaran dari hadis ini bahawa Rasulullah melarang kita menyentuh wanita bukan mahram secara mutlak, baik yang tidak diiringi nafsu maupun yang diiringi nafsu. Jadi, tidak boleh bersalaman dengan wanita bukan mahram walaupun tidak diiringi nafsu.

2. Orang yang berpendapat “tidak apa-apa salaman dengan wanita bukan mahram asalkan tidak diiringi nafsu” adalah orang yang merasa hatinya lebih bersih dari hati Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam. Rasulullah adalah orang yang paling bertaqwa dan lebih pandai mengendalikan hawa nafsunya daripada kita, namun beliau tidak pernah berkata demikian. Bahkan beliau Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita”. (Hadits riwayat Ahmad 6/357, dalam Shahihul Jami’ hadits no. 2509). Apakah kita merasa lebih pandai mengendalikan hawa nafsu daripada Rasulullah?

Penutup

Jika suatu ketika kita menemukan seorang muslim yang taat, yang tidak mahu bersalaman dengan wanita (bukan mahram) yang tidak halal baginya. Maka janganlah kita berprasangka buruk dan tidak boleh mengatakan bahawa dia ingin memutuskan tali silaturrahim. Hendaklah kita berprasangka baik, bahawa saudara kita itu sedang mengamalkan agama Islam yang telah melarang bersalaman dengan lawan jenis yang tidak halal bagi dirinya.
Kami nasihatkan kepada Saudara-Saudari kami, kaum muslimin dan muslimat agar bertaqwa kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya, sehingga kalian memperoleh kemulian dengan Islam. Jika kalian bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya maka kalian akan hina dan merugi dunia dan akhirat.
Tulisan ini kami tulis sebagai rasa cinta kami kepada kaum muslimin dan muslimat perindu surga, agar kita tergolong ke dalam orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga terhindar dari naar (neraka) yang penuh dengan berbagai siksaan yang menyakitkan, dan dimasukkan ke dalam jannah (surga) yang berisi berbagai kenikmatan, yang didalamnya mengalir sungai-sungai dan terdapat bidadari yang cantik bermata jeli. Rasulullah bersabda:
“Seandainya salah seorang wanita penghuni Jannah mendatangi penduduk bumi, niscaya ia akan memenuhinya dengan wewangian. Tutup kepala wanita itu lebih baik daripada dunia dan seisinya”. (HR. Bukhari, hadis no. 2796). Allahu Ta’ala a’lam.
Penulis Asal : Abu Aslam Benny al-Atsary as-Salafy.

No comments:

Post a Comment

Tweaks : Liberty (bypass jailbreak detection on iPhone)

Hi semua, developer for iphone Mr Ryley telahpun develop 1 useful tweaks utk iphone yg telah di jailbreak. Aku ada pm beliau mohon masuk...